This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
percobaan ke 2
TES PERCOBAAN
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
November 26, 2014
November 24, 2014
PETA HASIL ANALISIS PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI KORIDOR PALUR-SRAGEN
Berikut Peta Hasil Perkembangan Permukiman Di Koridor Palur - Sragen.
(Sekilas Info : Apakah sudah banyak lahan hijau yang menjadi Perumahan ? ) :).
(Sekilas Info : Apakah sudah banyak lahan hijau yang menjadi Perumahan ? ) :).
(klik pada gambar untuk memperbesar peta)
Peta Perkembangan Permukiman Koridor Palur - Sragen Tahun 2004
Peta Perkembangan Permukiman Koridor Palur - Sragen Tahun 2005
Peta Perkembangan Permukiman Koridor Palur - Sragen Tahun 2008
Peta Perkembangan Permukiman Koridor Palur - Sragen Tahun 2009
Peta Perkembangan Permukiman Koridor Palur - Sragen Tahun 2012
Halaman Sebelumnya :
Analisis Perkembangan Permukiman di Koridor Palur-Sragen
A. Rumusan Masalah
- Rumusan Masalah
a. Berapa
luas permukiman dan non permukiman di koridor Palur-Sragen?
b. Bagaimana
analisis perbandingan permukiman dan non permukiman di koridor Palur-Sragen?
c. Bagaimana
analisis perkembangan permukiman di koridor Palur-Sragen?
- Tujuan Penulisan
a. Mengetahui
luas permukiman dan non permukiman di koridor Palur-Sragen.
b. Mengetahui
perbandingan permukiman dan non permukiman di koridor Palur-Sragen.
c. Mengetahui
perkembangan permukiman di koridor Palur-Sragen.
B. Batasan Operasional
1. Penggunaan
lahan
Penggunaan
lahan adalah setiap bentuk intervensi (campur tangan) manusia terhadap lahan
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, baik materiil maupun spiritual.
2. Alih
fungsi lahan
Alih
fungsi lahan adalah bertambahnya suatu penggunaan lahan dari satu sisi
penggunaan ke penggunaan yang lainnya diikuti dengan berkurangnya tipe
penggunaan lahan yang lain pada suatu waktu ke waktu berikutnya, atau
berubahnya fungsi suatu lahan pada suatu daerah pada kurun waktu yang berbeda.
3. Pola
alih fungsi lahan
Pola
alih fungsi lahan adalah bentuk perubahan penggunaan lahan pada beberapa kurun
waktu yang berbeda.
4. Struktur
Ruang Kota
Kota juga di pandang sebagai regional
city, merupakan wilayah tertentu yang keberadaannya jauh lebih luas
daripada local city dan secara morfologis meliputi seluruh
daerah disekitar kota yang terkena pengaruh bentuk – bentuk penggunaan lahan
kekotaan.
5. Aksesibilitas
Aksesibilitas
adalah tingkat kemudahan dari penduduk yang tersebar dalam mencapai fasilitas
pelayanan
6. Utilitas
Umum
Utilitas
Umum adalah bangunan-bangunan yang dibutuhkan dalam sistem pelayanan lingkungan
yang diselenggarakan oleh instansi Pemerintah.
Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk
a. Pola
Kegiatan Ekonomi Penduduk
Kegiatan ekonomi
masyarakat dapat dilihat dari pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan,
dan pola permukimannya berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi. Pola kegiatan
ekonomi penduduk dibedakan menjadi dua yaitu aktivitas pertanian dan
non-pertanian.
a)
Aktivitas di Bidang Pertanian
Aktivitas
pada bidang pertanian biasanya dilakukan secara turun temurun dari satu
generasi ke generasi lainnya. Namun, dengan berkembangnya sektor industri dan
perdagangan lama kelamaan orang yang bekerja di sektor pertanian berubah
bekerja di sektor non pertanian.
Aktivitas
pertanian di Indonesia didukung oleh dua faktor yaitu :
1.
Faktor fisik, mencangkup
tanah yang subur, air yang melimpah dan iklim yang mendukung. Tanah – tanah di
Indonesia masih tergolong produktif untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian
terutama pada tanah – tanah vulkanik dan aluvial.
2.
Faktor sosial, yaitu
bahwa aktivitas pertanian telah lama berkembang dan dilakukan secara turun
temurun. Kemajuan dalam ilmu dan teknologi turut mengubah cara bertani dari
tradisional menjadi modern dengan menggunakan pupuk, pestisida, insektisida,
mesin pengeolah lahan, dan lain – lain.
Aktivitas pertanian
dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
November 23, 2014
November 22, 2014
Pengertian Muara Sungai (ESTUARIA)
Muara Sungai (Estuaria) adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas dengan
laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air
tawar.
Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu sifat fisika dan kimia lingkungan khusus yang tidak sama
dengan sifat air sungai maupun sifat air laut.
Tempat bertemunya arus sungai dengan arus pasang surut, yang berlawanan
menyebabkan suatu pengaruh yang kuat pada sedimentasi, pencampuran air, dan
ciri-ciri fisika lainnya, serta membawa pengaruh besar pada biotanya.
Estuaries form a transition zone between river
environments and ocean environments and are subject to both marine influences,
such as tides, waves, and the influx of saline water; and riverine influences, such as flows of fresh water and
sediment. The inflow of both seawater and freshwater provide high levels of
nutrients in both the water column and sediment, making estuaries among the
most productive natural habitats in the world.
Berikut beberapa
contoh Citra Estuaria yang ada di Indonesia :
Muara Bengawan Solo
Muara Sungai Musi
Muara Sungai Rejoso - Pasuruan
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
(the impact of climate
change)
Dampak
Perubahan iklim dapat dilhat diberbagai sektor kehidupan kita, sebelum menuju
pembahasan dampak perubahan iklim berikut sekilas tentang pengertian perubahan
iklim. Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara
lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai
sektor kehidupan manusia (Kementerian Lingkungan Hidup, 2001). Perubahan fisik
ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang. Dari
beberapa penyebab perubahan iklim tersebut menimbulkan dampak yang beragam pada
berbagai sector kehidupan manusia. Seperti apakah dampak-damapk perubahan
iklim? Berikut informasinya.
Penyebab Perubahan Iklim Dunia (3)
Penyebab Perubahan Iklim Dunia (Page 3)
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ada banyak hal yang menyebabkan perubahan iklim. Diantaranya
adalah
a. bahan bakar fosil yang dibentuk dari jasad tumbuhan dan hewan yang
telah lama
b. ternak-ternak dalam jumlah besar yang akan mengemisikan metana,
c. pertanian (penggunaan pupuk dapat menghasilkan nitrous oksida) dan
pembuangan limbah,
d. gas-gas seperti CFC, HFC dan PFC yang digunakan pada alat
pendingin ruangan dan lemari pendingin (kulkas)
e. serta kegiatan-kegiatan manusia yang mengemisikan GRK ke atmosfer.
Verification of 1990 IPCC Temperature Prediction
3.2 Saran
Manusia dapat
mengurangi dan berupaya untuk menghentikan perubahan iklim yang terjadi di
dunia ini. Hal-hal paling mudah yang dapat dilakukan adalah mengurangi
dan mengatasi perubahan iklim tersebut dapat dilakukan dengan gerakan vegan
organic (mengurangi konsumsi daging) dan mengalihkan ladang
peternakan menjadi lahan yang cocok untuk bertanam. Selain itu juga pengurangan
penggunaan gas-gas dalam pemenuhan kebutuhan sendiri-sendiri dan industri.
Pada umumnya
dampak perubahan iklim akan bisa ditekan dengan kesadaran masyarakat untuk
menghijaukan kembali bumi,maupun membudayakan hidup bersih dan sehat. Dan
seharusnya pemerintah mengurangi lajunya industri yang ada sehingga GRK yang
berujung pada perubahan iklim dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
:
Jurnal Dialog
Kebijakan Publik, Ketahanan Pangan Dalam Perubahan Iklim Global 2011
Jurnal Upaya
Penanggulangan Pemanasan Global, Destalialanny Rachmawati, Agroekoteknologi
Universitas Brawijaya Malang
Jurnal Atani
Tokyo Global Warming
Jurnal Iklim
Global, Kesehatan Manusia Dan Pembangunan Berkelanjutan, Soedjajadi Keman 1,
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Nusantara, Januari 2007
Perubahan Iklim
Global (Penyebab Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Hidup) A. Sutowo
Latief , Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang.
Sebelumnya :
November 21, 2014
Penyebab Perubahan Iklim Dunia (2)
Penyebab Perubahan Iklim Dunia (page 2)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 IKLIM
Iklim adalah rata-rata dan variasi temperatur, penguapan, presipitasi dan angin selama periode tertentu yang berkisar dalam hitungan bulan hingga jutaan tahun.
Beberapa definisi iklim :
a. Iklim adalah Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate Conference, 1979).
b. Iklim adalah Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn T. Trewartha, 1980).
c. Iklim adalah Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Gibbs,1987).
Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut klimatologi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi.
Gambar 1: Pembagian daerah iklim matahari
| |
Penyebab Perubahan Iklim Dunia (1)
Penyebab Perubahan Iklim Dunia (page 1)
Materi : Meteorologi
& Klimatologi
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era modern saat ini
masalah lingkungan yang menjadi sorotan masyarakat dunia adalah tentang isu
perubahan iklim akibat pemanasan global (Global Warming). Hal ini tentu saja
tidak dapat diabaikan terutama bagi negara-negara berkembang yang banyak merasakan
dampak atas terjadinya perubahan iklim dunia ini.
Iklim digambarkan sebagai
cuaca rata-rata yang terjadi selama periode waktu yang panjang (berpuluh-puluh
tahun atau lebih). Iklim dipengaruhi beberapa macam faktor, diantaranya
temperatur, presipitasi, angin, dan arus lautan.
Perubahan iklim merupakan
gejala terjadinya perubahan yang signifikan dalam pengukuran iklim (seperti
temperature atau presipitasi) berlangsung pada periode waktu yang lebih lama,
dapat diamati melalui perubahan temperature rata-rata, lamanya musim,
presipitasi (curah hujan) rata-rata per tahun, dll.
PETA PERSEBARAN BIOMA DUNIA ( Persebaran Flora Dan Fauna Dunia )
PETA PERSEBARAN BIOMA DUNIA( TEMA : FLORA DAN FAUNA )
Sumber : Peta - Danang Suryo N.
Berikut Peta Persebaran Fauna di Indonesia
Peta Persebaran Fauna Di Indonesia
Berikut Peta Persebaran Fauna di Indonesia
Peta Persebaran Fauna Di Indonesia
November 13, 2014
ATLAS ELEKTRONIK INDONESIA
ATLAS ELEKTRONIK itu
apa??
Apa bedanya atlas
elektronik dan atlas biasa? baik saya akan coba mengenalkan media pembelajaran
unik, kreatif dan menyenangkan ini yang berbasis pemanfaatan teknologi. Seiring
perkembangan teknologi saat ini yang telah mencapai pada semua elemen termasuk
bidang pendidikan yaitu pembelajaran di kelas, maka sudah saatnya guru atau
pengajar memanfaatkan perkembangan teknologi ini sebagai alat yang efektif dan
menambah keterampilan peserta didik dalam mengoperasikan media berbasis
teknologi. Sebelum memaparkan tentang detail dari atlas elektronik, manfaat dan
kelebihan atlas elektronik maka saya "share" dulu asal produk ini dan
penjelasannya.
* SEKILAS Penjelasan
Atlas Elektronik.
Atlas elektronik
Indonesia merupakan perkembangan dari sistem informasi geografis dalam
perkembangan dan pemanfaatan teknologi spasial. Atlas elektronik Indonesia
merupakan produk resmi dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Badan Informasi
Geospasial (disingkat BIG), sebelumnya bernama Badan Koordinasi
Survei dan Pemetaan Nasional (disingkat BAKOSURTANAL), adalah lembaga
pemerintah nonkementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang informasi geospasial.
BIG berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada presiden dan dipimpin oleh seorang kepala. Dr.
Asep Karsidi, M.Sc. saat ini menjabat sebagai Kepala BIG berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 29/M Tahun 2012. Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, BIG dikoordinasikan oleh Menteri
Riset dan Teknologi. Adapun produk dari BIG meliputi : jarring
control geodesi, peta kelautan, peta tematik, buku geospasial, jasa diklat,
peta rupa bumi, dokumen standar, jasa survey dan pemetaan, dan atlas.
Atlas elektronik adalah
kumpulan dari beberapa peta tematik yang berbentuk softfile dan
bisa ditampilkan melalui alat yaitu computer atau laptop. Di dalam atlas
elektronik berisi peta aministratif dan peta tematik yang menginformasikan
suatu informasi berdasarkan tema dari atlas elektronik tersebut. Peta tematik
mempunyai tema-tema yang berbeda-beda sesuai dengan edisi yang dikeluarkan dari
BIG. Terdapat 33 peta tematik yang sesuai tema tertentu yang disajikan dalam
cakupan wilayah provinsi.
Selain berisi peta
tematik, atlas elektronik sudah didukung dengan teknologi yang sudah baik,
yaitu dapat ditampilkan melaui media-media pemutar video yang ada di sistem
komputer seperti Gom player, Flash Media Player, KMP player dan
media lain yang mendukung format berjenis video untuk menjalankan atlas
elektronik ini. Dengan penggunaan teknologi pemutar video ini maka atlas
elektronik mempunyai kelebihan lain seperti terdapat beberapa video
pembelajaran yang sesuai dengan tema atlas elektronik tersebut, contohnya :
video tentang sumberdaya laut di Indonesia pada atlas elektronik Indonesia tema
Sumberdaya Kelautan. Selain video pembelajaran atlas ini di dukung dengan
data-data statistik di dalamnya seperti data jumlah penduduk di tiap-tiap provinsi
dan data statistik lainnya. Iringan musik tradisional dari berbagai provinsi di
Indonesia sebagai latar suara yang secara otomatis akan memainkan sendiri
lagu-lagu tradisional ini ketika pengguna membuka peta tematik di tiap provinsi
menjadikan atlas eketronik semakin menarik.
berikut beberapa
contoh screen shoot atlas elektronik :
Apakah Hasil Belajar Itu?
Hasil
Belajar
Karya : Hanif
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.
Menurut Gagne dalam Suprijono (2009:5), hasil belajar berupa:
1) Informasi verbal yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalambentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik tergadap
rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,
pemecahan masalah, maupun penerapan aturan.
2)
Ketrampilan intelektual yaitu
kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri
dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis, fakta-konsep dan
mengambangkan prissip-prinsip keilmuan. Ketrampilan intelektual merupakan
kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3)
Strategi kognitif yaitu kecakapan
menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini
meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4)
Ketrampilan motorik yaitu
kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, untuk melatih terwujudnya otomatisme gerak
jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan
eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai
sebagai standar perilaku.
November 12, 2014
Langkah - Langkah Guru Dalam Menyusun Soal Pada Sistem Pembelajaran Konvensional Dan Pembelajaran Mandiri
Langkah - Langkah Guru Dalam Menyusun Soal Pada Sistem Pembelajaran Konvensional.
(1.) Berikut langkah – langkah Guru dalam menyusun soal pada sistem pembelajaran konvensional :
1. Mengetahui dasar – dasar dan menentukan item dalam menyusun soal.
Guru harus mengetahui dan menentukan dasar – dasar penyusunan soal, baik itu materi dan item untuk soal yang akan disusun. Item - item tes harus mewakili pokok - pokok bahasan atau kompetensi – kompetensi dasar yang hendak dicapai. Item tes harus dapat mengukur apa siswa memiliki indikator - indikator kepemilikan kompetensi yg ditetapkan.
- Menentukan Kisi – kisi Soal
Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal. Sebelum menyusun kisi-kisi dan butir soal perlu ditentukan jumlah soal setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya.
3. Memilih Tipe Tes yang digunakan
PEMBELAJARAN KUANTUM - SEBUAH PEMBELAJARAN EFEKTIF
Model Pembelajaran Kuantum ( Quantum Learning )
Quantum pada dasarnya merupakan interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Bobby De Porter dan Mike Hernacki (2011) menganalogikan quantum learning dengan rumus dalam fisika kuantum E = mc2 yang artinya massa kali kecepatan cahaya adalah energi. Mereka berpendapat semua kehidupan adalah energi. Mereka menganalogikan energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya.
Bobby de Porter dan Mike Hernacki (2011), menjelaskan awal mula dari quantum learning yaitu berawal dari upaya Dr.Georgi Lozanov seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “sugestology” atau “sugestopedia”. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apa pun memberikan sugesti positif atau negatif. Beberapa teknik yang digunakan dalam penelitiannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukan siswa dengan kondisi nyaman, memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberi kesan besar dan informasi utama dan menyediakan guru-guru terlatih dalam seni pengajaran sugestif.
Bobby De Porter (2011:14) menjelaskan aspek-aspek penting dalam quantum learning yang meliputi pemercepatan belajar dan program neurolinguistik (NLP). Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai cara belajar yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal dan diringi dengan suasana menyenangkan dan gembira. Cara ini menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak mempunyai persamaan: hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif, kebugaran fisik, dan kesehatan emosional. Semua unsur-unsur ini bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif.
Program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru. Para pendidik dengan pengetahuan NLP mengetahui bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan positif yang merupakan faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif.
Dari definisi dan penjelasan menurut Bobby De Poter dan Make Hernacki (2009) , maka model pembelajaran kuantum (Quantum Learning) didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum learning menggabungkan sugesti (sugestology), teknik pemercepatan belajar, dan teknik memaksimalkan dan mengatur kinerja otak (NLP) dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu.
Definisi Pembelajaran
Menurut Winkel (dalam M.Sobry,2013:31), pembelajaran
adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar
peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperan
terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta
didik. Rangkaian kejadian ini merupakan proses interaksi antara peserta didik
dengan peserat didik lainnya dan interaksi terhadap pengajar.
Pembelajaran
menurut Dimyati dan Mujiono (dalam M.Sobry, 2013:31) adalah kegiatan yang
ditujukan untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah
usaha-usaha yang terencana dalam manipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi
proses belajar dalam diri siswa. Jadi pembelajaran merupakan kegiatan yang
memfokuskan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Beberapa ahli lain juga
mengemukakan pendapatnya tentang pembelajaran. Berikut pendapat tentang
pembelajaran menurut beberapa ahli (dalam Sobry 2013:31) :
1) Pembelajaran adalah upaya yang dilaukan untuk membelajarkan siswa
(Iskandar ,1995).
2) Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan pebelajar dengan
langkah-langkah sitematis (Degeng, 1993).
3) Pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membantu siswa atau anak
didik, agar mereka dapat belajar sesuai minatnya (Agus N.Cahyo, 2013).
Dari
pendapat beberapa ahli di atas, maka pembelajaran dapat dikatakan sebagai upaya
sadar dari guru yang dengan sengaja dilakukan dengan tujuan supaya terjadi
proses belajar pada diri siswa. Sebagai suatu upaya dari guru secara sadar,
maka pembelajaran ini dilakukan melalui suatu langkah-langkah dan teknik
tertentu dengan sitematis untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Sebagai
kegiatan dengan langkah-langkah sistematis berarti dapat dikatakan pula bahwa
dalam pembelajaran ada tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi atau
refleksi perbaikan.
M.
Sobry (2013:31-32) berpendapat bahwa inti dari pembelajaran itu adalah segala
upaya yang dilakukan oleh guru atau pendidik agar terjadi proses belajar pada
diri siswa. secara implisit, di dalam pembelajaran, ada kegiatan memilih,
menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang
diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan cara-cara untuk mencapai tujuan dan
berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan materi pelajaran,
menyampaikan materi pelajaran dan mengelola pembelajaran.
March 6, 2014
ANALISIS ANGIN PUTING BELIUNG DI EKS KARESIDENAN SURAKARTA
ANALISIS ANGIN PUTING BELIUNG
DI EKS KARESIDENAN SURAKARTA
Klimatologi
Regional
Dosen Pengampu : Pipit Wijayanti, S.Si, M.Sc
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jawa
Tengah merupakan salah satu provinsi di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
terletak di tengah Pulau Jawa. Karakteristik fisik Jawa Tengah mempunyai bentuk
bervariasi yang tidak lepas
dari proses pembentukannya. Sebagaimana
layaknya kepulauan yang terjadi
karena tumbukan lempeng,
di Jawa Tengah
terdapat busur gunung
berapi yang tumbuh pada
zona lemah sehingga
terdapat beberapa gunung
berapi di atasnya. Dampak dari tumbukan
lempeng tektonik adalah
terjadinya pengangkatan dan
pelipatan lapisan geologi
pembentuk pulau sehingga membentuk geomorfologi yang bervariasi seperti dataran
landai, perbukitan dan
dataran tinggi. Kondisi
geologi yang demikian
menjadikan Jawa Tengah mempunyai
potensi ancaman bencana
alam. Gempa bumi
di Klaten, tsunami
di pantai selatan Jawa,
erupsi gunung berapi
Merapi dan tanah
longsor di Banjarnegara merupakan sebagian bukti
kebencanaan yang pernah terjadi di Jawa Tengah.
Kondisi iklim
tropis Jawa Tengah yang terletak
antara 5o40' - 8o30'
LS dan antara 108o30' - 111o30'
BT menjadikan potensi dan ancaman
bencana. Dampak dari bahaya iklim tersebut adalah banjir, kekeringan, kebakaran
lahan dan badai angin. Salah satu dampak yang saat ini dapat dirasakan
masyarakat adalah adanya badai angin yang oleh masyarakat local sering disebut
angin putting beliung.
Angin
puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam
yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang
awam menyebut angin puting beliung adalah angin “Leysus”, di daerah Sumatera
disebut “Angin Bohorok” dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada
di Amerika yaitu “Tornado” mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan
berdiameter 500 meter.
Pada
makalah ini, akan membahas mengenai kejadian angin puting beliung yang melada
daerah eks-karesidenan Surakarta berserta penjelasan lain mengenai angin puting
beliung.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud angin
putting beliung?
2.
Bagaimana cirri-ciri,
proses terjadinya, dan dampak dari angin putting beliung?
3.
Bagaimana sebaran angin
putting beliung di wilayah Eks-Karesidenan Surakarta?
4.
Bagaimana intensitas
kejadian angin putting beliung?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui
pengertian angin putting beliung
2.
Untuk mengetahui
cirri-ciri, proses terjadinya, dan dampak dari angin putting beliung.
3.
Untuk mengetahui
sebaran angin putting beliung di wilayah Eks-Karesidenan Surakarta
4.
Untuk mengetahui
intensitas kejadian angin putting beliung di wilayah Eks-Karesidenan Surakarta
D. Manfaat Penulisan
a.
Manfaat Teoritis
1.
Makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca.
2.
Sebagai dasar
penyusunan makalah berikutnya.
b.
Manfaat Praktis
1.
Makalah ini bermanfaat
untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
2.
Dapat mengetahui
pengertian angin putting beliung
3.
Dapat mengetahui
cirri-ciri, proses terjadinya, dan dampak dari angin putting beliung