TEORI
DAN KONSEP MIGRASI
Pendidikan
Geografi Jurusan P.IPS
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Migrasi merupakan
salah satu faktor dariketiga faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk, sedangkan faktor lain adalah kelahiran dan kematian. Peninjauan
migrasi secara regional sangatlah penting, mengingat
adanya densitas dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor
pendorong dan penarik migrasi, adanya disentralisasi dalam pembagunan, di pihak
lain komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi antar
bangsa(migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh terhadap kondisi
kependudukan suatu negara. Barangkali untuk Indonesia hanya tahun 1959 yang
patut di catat dengan migrasi internasional yakni adanya ”exodus” orang orang
Tionghoa akibat dikenakannya peraturan pemerintah No. 10 tahun 1959 dengan
tidak diakuinya adanya dua kewarga negaraan bagi orang orang cina di indonesia
.
B.
RUMUSAN MASALAH
Apa saja teori – teori yang berhubungan dengan migrasi ?
C.
TUJUAN
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui teori – teori tentang migrasi dan berbagai macam permasalahan
mengenai migrasi yang terjadi di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Konsep dan Definisi Migrasi
Migrasi adalah
perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat
lain melampaui batas politik / negara ataupun batas administratif / batas
bagian dalam suatu negara. Ada dua dimensi yang harus diperhatikan dalam
menelaah migrasi, yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah. Untuk dimensi
waktu,ukuran yang pasti tidak ada karena sulit menentukan beberapa lama
seseorang pindah tempat tinggal untuk dapat dianggap sebagai seorang migran, tetapi
biasanya digunakan definisi yang ditentukan dalam sensus penduduk.
Contoh : Sensus penduduk tahun 1961 batasan waktu bagi
penentuan migran adalah 3 bulan sedangkan untuk sensus tahun 1971 dan 1980
batasannya 6 bulan.
Untuk dimensi
daerah secara garis besarnya dibedakan perpindahan antar negara yaitu
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang disebut migrasi
internasional dan perpindahan yang terjadsi dalam satu negara misalnya antar
propinsi, kota atau kesatuan administratif lainnya yang di kenaldengan migrasi
intern.
Definisi migran menurut Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB) ”A migrant is a person who change his place of residence from one
political or administrative area to another”. Pengertian ini di kaitkan
dengan pindah tempat tinggal secara permanent sebab selain itu dikenal pula
mover yaitu orang yang pindah dari suatu alamat ke alamat lain.
Jika kita mengenal beberapa bentuk perpindahan tempat
(mobilitas)
1. Perubahan tempat yang bersifat rutin misalnya orang
yang pulang balik kerja (recurrent
movement)
2 . Perubahan tempat yang tidak bersifat sementara
3. Perubahan tempat tinggal dengan tujuan menetap dan
tidak akan kembali ketempat semula (non recurrent movement).
Mengenai mobilitas ini dalam sosiologi menurut sifatnya
dibedakan menjadi mobilitas vertikal dan horisontal. Yang termasuk mobilitas
horisontal adalah perpindahan penduduk secara teritorial, spasial atau
geografis. Sedangkan mobilitas vertikal dikaitkan dengan perubahan statu sosial
dengan melihat kedudukan generasi misalnya kedudukan ayah.
B. Jenis jenis migrasi
Ada beberapa jenis
migrasi yamg kiranya perlu diketahui yaitu :
1.
Migrasi
masuk (In Migration )
Adalah
masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan ( area of destination )
2. Migrasi
keluar ( Out Migration )
Adalah
perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal ( area of origin )
3. Migrasi
neto ( Net Migration )
Adalah selisih
antara jumlah migrasi yang keluar dengan masuk. Jika migrasi yang masuk lebih
besar daripada migrasi yang keluar maka disebut migrasi neto positif sedangkan
jika migrasi keluar lebih besar dari pada migrasi masuk disebut migrasi neto
negatif.
4.
Migrasi
Bruto
Adalah Jumlah migrasi masuk dan keluar
5.
Migrasi
total (Total Migration)
Adalah seluruh kejadian migrasi,mencakup migrasi semasa
hidup ( Life time Migration ) dan migrasi pulang ( return migration )
6.
Migrasi
Internasional (International migration )
Adalah perpindahan penduduk dari suatu negara kenegara
lain
7.
Migrasi
semasa hidup ( Life Time Migration )
Adalah migrasi berdasarkan tempat kelahiran
8.
Migrasi
parsial ( Partial migration)
Adalah jumlah migran kesuatu daerah tujuan dari suatu
daerah asl atau dari daerah asal kedaerah tujuan
9.
Arus
migrasi (migration stream)
Adalah jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi
dari daerah asal kedarah tujuan dalam jangka waktu tertentu .
10.
Urbanisasi
(urbanization)
Definisi urbanisasi
berbeda beda antara suatu negara dengan negara lainnya tetapi biasanya pengertianya berhubungan dengan kota
atau daerah pemukiman lain yang padat.
11.
Transmigrasi
( Transmigration )
Adalah salah satu
bagian dari migrasi. Transmigrasi adalah pemindahan dan / kepindahan penduduk dari suatu tempat
untuk menetap di tempat lain yang tetapkan
oleh pemerintah Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau karena alasan alasan yang di
pandang berdasarkan ketentuan yang diatur
dalam undang Undang No. 3 Tahun 1972.
C Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Migrasi
Pada dasarnya ada
dua faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi yaitu faktor pendorong
dan faktor penarik.
- Faktor pendorong
1.
Makin
berkurangnya sumber sumber alam
2.
Menyempitnya
lapangan pekerjaan di tempat asal
3.
Adanya
tekanan atau diskriminasi politik,agama,suku didaerah asal
4.
Tidak
cocok lagi dengan adat /budaya/kepercayaan di tempat asal
5.
Alasan
pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak bisa mengembangkan karir
pribadi
6.
Bencana
alam
- Faktor penarik :
1.
Adanya
rasa superior ditempat yang baru
2.
Kesempatan
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
3.
Kesempatan
mendapatkan pendidikan yang lebih baik
4.
Keadaa
lingkungan dan keadaa hidup yang menyenangkan masalnya iklim, perumahan, sekolah
dan fasilitas kemasyarakatan lainnya
5.
Tarikan
dari orang yang di harapkan sebagai tempat berlindung
6.
Adanya
aktivitas aktivitas di kota besar, tempat tempat hiburan dan pusat kebudayaan
sebagai daya tarik bagi orang orang dari desa atau kota kecil
D. Ukuran – ukuran migrasi
1. Angka
mobilitas :
Adalah rasio dari banyaknya penduduk
yang pindah secara local ( mover ) dalam suatu jangka waktu tertentu dengan
banyaknya penduduk :
m
=
m =
angka mobilitas
M =
jumlah mover
P =
Penduduk
k =
1000
dalam
kenyataan sulit untuk mengetahui jumlah penduduk yang pindah secara lokal ini.
2. Angka migrasi masuk
Adalah
angka yang menunjukkan banyaknya migrant yang masuk per 1000 orang penduduk
daerah tujuan dalam waktu satu tahun.
Mi =
Mi = angka migrasi masuk
I = jumlah migrasi masuk ( inmigration )
P = penduduk pertengahan tahun
3. Angka Migrasi Keluar
Adalah angka yang menunjukkan
banyaknya migrant yang keluar per 1000 orang penduduk daerah asal dalam waktu
satu tahun.
Mo
=
MO = angka migrasi keluar
O = jumlah migrasi keluar ( out migration )
P = penduduk pertengahan tahun
4. Angka
Migrasi Neto
Adalah selisih migran masuk dan
keluar ked an dari suatu daerah per 1000 penduduk dalam satu tahun.
Mn =
Mn =
angka migrasi neto
O = jumlah migrasi keluar ( out migration )
I = jumlah migrasi masuk ( inmigration )
P = penduduk pertengahan tahun
5. Angka Migrasi Bruto
Adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kejadian perpindahan yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
dibagi jumlah penduduk tempat asal dan jumlah penduduk tempat tujuan.
Mg =
Mg = angka migrasi bruto
P1 = penduduk di tempat tujuan
P2 = penduduk di tempat asal
K = 1000
Contoh
perhitungan : migrasi masuk, migrasi keluar, migrasi neto, migrasi bruto, dan
migrasi semasa hidup.
Migrasi antara dua tempat misalnnya
Jakarta dan Jawa Barat, migrasi keluar dari Jakarta ke Jawa Barat tahun 1970,
sebesar = 26124 jiwa. Migrasi masuk dari jawa Barat ke Jakarta tahun 1970,
adalah = 49133 jiwa. Penduduk Jakarta tahun 1970 adalah = 4.350.710 jiwa
Penduduk
Jawa Barat tahun 1970 adalah = 21.176.248 jiwa
Angka
migrasi masuk di Jakarta dari Jawa Barat tahun 1970 :
Mi = = 11, 3 per ribu
Angka
migrasi keluar di Jakarta ke Jawa barat tahun 1970 :
Mo = = 6,0 per seribu
Angka migrasi neto di Jakarta
terhadap jawa Barat tahun 1970 :
Mn = = 5,3 per seribu
Angka
migrasi bruto di Jakarta dengan jawa Barat :
Mg = = 2,9 per seribu
E. Urbanisasi
Untuk mengukur atau menetapkan urbanisasi antara
lain dengan melihat penduduk yang didefinisikan sebagai daerah kota. Ada dua
indeks yang dipakai untuk mengukur derajat urbanisasi dengan rumus :
Pu = u/p
. 1000
Pu = Persentase penduduk kota
U = Penduduk daerah kota
P = Penduduk Total
Serta Rasio Penduduk
Total ( Ratio Of Urban – Rural population )
UR = U/R. K
U =
Penduduk Kota
R =
Penduduk Desa
Menurut
sensus 1961 dan 1971 yang dimaksud dengan urban yaitu ibukota propinsi, ibukota
kabupaten, koya madya dan kota-kota lain yang mempunyai fasilitas modern
seperti listrik, air ledeng, bioskop, sekolah dan rumah sakit. Sedangkan Sensus
1980 definisi mengalami beberapa modifikasi.
Masalah-masalah Urbanisasi antara lain :
1.
Sehubungan dengan pertambahan penduduk
Indonesia yang cepat maka kota-kota besar pun mempunyai penduduk yang besar
pula.
2.
Pendatang yang mempunyai keahlian yang
sama sekali lain daripada yang lain dibutuhkan di kota.
3.
Walaupun pendatang mempunyai motivasi
yang kuat untuk mengembangkan dirinya di kota tetapi kenyataan kota sendiri
belum siap untuk menerimanya.
Adapun usaha dan kebijaksanaan
dalam mengatasi masalah yang terjadi
adalah :
1.
Ada yang menjalankan kebijaksanaan pintu
tertutup bagi pendatang. Tanpa pengembangan pembangunan secara desentralisasi,
kebijaksanaan semacam ini perlu ditinjau. Apa lagi dengan kecepatan pertumbuhan
penduduk di pedesaann yang juga tinggi.
2.
Perlu adanya perencanaan kota yang baik
yang mempertimbangkan tidak saja “ rate of Growth “ secara alami dari
penduduknya tetapi juga migrasi terutama urbanisasi.
3.
Usaha –usaha yang sifatnya merupakan
strategi utama :
-
Menurunkan tingkat fertilitas
-
Transmigrasi
-
Usaha meningkatkan kesempatan kerja dan
pendapatan di kota sebanyak mungkin menyerap
pendatang yang ke kota.
-
Usaha menaikkan kesempatan kerja di
pedesaan.
F.
Transmigrasi
Sejarah transmigrasi
dimulai dengan nama Kolonisasi sejak tahun 1905 oleh pemerintah Belanda dengan
membuka darah-daerah koloni di Lampung, Palembang, Bengkulu, Jambi, Kalimantan
dan Sulawesi. Daerah Gedong Tataan di Lampung adalah merupakan daerah
kolonisasi dengan pertama dimana 155 keluarga dari Jawa dikirim kesana. Dalam pelaksanaanya
transmigrasi digolongkan atas berbagai jenis yaitu :
1. Transmigrasi
famili atau keluarga
Diadakan tahun 1950. Keluarga transmigran yang ada
di daerah transmigrasi didatangkan dari daerah asal.
2. Transmigrasi
Umum
Mulai tahun 1952, mereka ditempatkan di daerah yang
telah ditentukan oleh pemerintah.
3. Transmigrasi
S.O.B ( STAAT VAN OORLOGH EN BELEG )
Transmigrasi ini untuk para bekas tahanan.
4. Transmigrasi
Nelayan
5. Transmigrasi
DBS ( Dengan Biaya Sendiri )
Diadakan pada tahun 1954 yang kemudian berubah
menjadi transmigrasi spontan atau transmigrasi swakarsa.
6. Transmigrasi
BRN ( Biro Rekontruksi Nasional )
Atau disebut juga dengan transmigrasi Veteran.
7. Transmigrasi
Kooperatif
Transmigrasinya adalah anggota dari pada
organisasi-organisai koperasi.
8. Transmigrasi
keahlian.
Semua jenis-jenis yang ada tersebut di
atas umunya digolongkan menjadi dua bagian yaitu Transmigrasi Umum, yaitu yang
seluruh pembiayaan dan penempatan diatur oleh pemerintah serta Transmigrasi
Swakarsa yang dilakukan atas usaha dan biaya sendiri tetapi pengaturannya dan
penampungannya.
Dalam pelaksanaanya sebelum
transmigrasi, ada beberapa hal yang harus dan perlu diperhatikan antara lain :
1.
Penyiapan tanah / pemukiman harus
disiapkan dengan baik sebelum transmigran tiba di tempat tujuan.
2.
Selektivitas dalam pemberangkatan
transmigran supaya lebih baik.
3.
Penyiapan prasarana sejak di tempat asal
maupun di tempat tujuan.
4.
Koordinasi yang baik antara pihak yang
mengelola transmigrasi.
Tujuan Transmigrasi
tersebut antara lain adalah :
Sesuai Undang-undang
No. 3 tahun 1972 mencakup :
1.
Peningkatan taraf hidup
2.
Pembangunan daerah
3.
Keseimbangan daerah penduduk
4.
Pembangunan yang merata diseluruh
Indonesia
5.
Pemanfaatan sumber-sumber alam dan
tenaga manusia
6.
Kesatuan dan persatuan bangsa
7.
Memperkuat HAMKAMNAS
BAB
III
KESIMPULAN
Migrasi merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari
suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik / negara
ataupun batas administratif / batas bagian dalam suatu negara.
DAFTAR
PUSTAKA
e book : demografi UNS :.
Perpustakaan Uns.
unduhan :
id.wikipedia.org/wiki/Migrasi
repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/4283.pdf
www.migrasi.com/
www.iom.or.id/
0 comments:
Post a Comment