KARANG TARUNA

http://hanif40.blogspot.com/

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

percobaan ke 2

TES PERCOBAAN

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

March 19, 2012

Fenomena Unik Laut Dalam

FENOMENA UNIK DI LAUT DALAM
{ Part I }
:sumber : Film Blue Planet
Question : seperti apakah si species yang ada di laut dalam... apakah sama dengan di perairan laut sedang atau dangkal?
" tulisan ini semata - mata hanya untuk belajar" 
materi belajar saya

           Laut dalam merupakan daerah yang jarang diungkapkan dan dijelajahi. Orang banyak mengeksplorasi keluarangkasa daripada kebawah laut. Itulah sebabnya banyak yang tidak mengetahui keajaiban - keajaiban yang ada dilaut.
Sebelumnya ada 3 Ada 3 zona kedalaman dalam ekosistem laut, yaitu :
a. Zona Eufotik,
      zona ini merupakan zona dimana sinar matahari masih dapat masuk dan masih mungkin terjadi proses fotosintesis. Zona ini terdpat pada kedalaman 0-150 meter.
b. Zona Disfotik,
zona ini berada pada kedalaman 150-1000 meter diaman cahaya mathari masih dapat mamasuk walaupun cuma sedikit. Walaupun sinar matahari masih dapat masuk namuun pada zona ini sudah tidak bisa lagi terjadi proses fotosintesis.
c. Zona Afotik,
zona ini matahari sudah tidak dapat tembus lagi, sehingga zona ini sering disebut sebagai zona gelap gulita. Zona ini berada pada kedalaman > 1000 meter.

 Kedalaman 300 meter yang ada pada laut merupakan daerah yang tidak dapat tertembus oleh sinar matahari, sehingga suasana pada kedalaman tersebut gelap. Kemudian pada kedalaman tersebut tekanan bertambah dan suhu air pun menurun. Zona yang demikian disebut “Twilight Zone” .Pada zona ini semua hewan laut terlihat transparan atau tembus pandang, hal tersebut merupakan sebuah mekanisme bertahan hidup makhluk – makhluk laut agar tidak dengan  mudah dimangsa. Oleh sebab itulah pada “Twilight Zone” sebisa mungkin hewan-hewan laut dalam untuk tidak terlihat, terutama oleh pemangsa. 
 Contoh ekosistem dari hewan-hewan laut yang mampu hidup pada zona ini ( ekosistem diatasnya ) adalah Phronima, Cumi-cumi, Amoeba, Comb Jelly, Cope pod, dan ikan Hatchet.
Dalam ekosistem dasar laut sebisa mungkin mereka dapat memperoleh sumber energi atau makanan agar dapat bertahan hidup, oleh karena itu beberapa ikan yang hidup di ekosistem ini dilengkapi keahlian khusus agar dapat memperbesar kemungkinan mendapatkan mangsa.


February 19, 2012

GUMUK PASIR (SAND DUNES) "rangkuman belajar"


GUMUK PASIR (SAND DUNES)
A.  PENGERTIAN
Gumuk pasir merupakan gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin dan merupakan sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam eolean (eolean morphology). Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah kering.
Pada gumuk pasir cenderung terbentuk dengan penampang tidak simetri. Jika tidak ada stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir cenderung bergeser ke arah angin berhembus, hal ini karena butir-butir pasir terhembus dari depan ke belakang gumuk. Gerakan gumuk pasir pada umumnya kurang dari 30 meter pertahun.
Proses terjadi gumuk pasir diawali dengan berhembusnya angin yang membawa butiran-butiran pasir yang membentuk bentukan alam dan disebut dengan bentang alam eolean (eolean morphology). Dan fenomena tersebut biasa di jumpai di daerah gurun tetapi untuk daerah tropis seperti Indonesia juga banyak di jumpai.
      Secara global gumuk pasir merupakan bentuklahan bentukan asal proses angin (aeolian). Bentuklahan bentukan asal proses ini dapat berkembang dengan baik apabila terpenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tersedia material berukuran pasir halus hingga kasar dalam jumlah yang banyak.
2. Adanya periode kering yang panjang dan tegas.
3. Adanya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan pasir tersebut.
4. Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi maupun obyek lain.
B.  BENTUK - BENTUK GUMUK PASIR
          Bentuk gumuk pasir bermacam - macam tergantung pada faktor - faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan keadaan vegetasi. Bentuk gumuk dapat dikelompokan dalam berbagai macam tipe diantaranya :
·      bentuk melintang (transverse),
·      sabit (barchan),
·      parabola (parabolic),
·      dan memanjang (longitudinal dune).