DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
(the impact of climate
change)
Dampak
Perubahan iklim dapat dilhat diberbagai sektor kehidupan kita, sebelum menuju
pembahasan dampak perubahan iklim berikut sekilas tentang pengertian perubahan
iklim. Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara
lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai
sektor kehidupan manusia (Kementerian Lingkungan Hidup, 2001). Perubahan fisik
ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang. Dari
beberapa penyebab perubahan iklim tersebut menimbulkan dampak yang beragam pada
berbagai sector kehidupan manusia. Seperti apakah dampak-damapk perubahan
iklim? Berikut informasinya.
BERBAGAI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
a. Sektor Pertanian dan
Pangan Terancam
Sektor
pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim karena berpengaruh pada pola
tanam, waktu tanam, produksi, dan kualitas hasil. Dengan demikian diperlukan
upaya tanggap yang relative cepat dan mampu mengurangi pengaruh negative dari
perubahan iklim. (Jurnal Dialog Kebijakan Publik, Ketahanan Pangan Dalam
Perubahan Iklim Global)
b. Mencairnya Arktik
Di
sini kita dapat melihat Arktik yang mencair. Arktik atau Kutub Utara mungkin
akan tanpa es pada tahun 2012, 70 tahun lebih cepat dari perkiraan IPCC. Tanpa
perlindungan lapisan es dalam memantulkan cahaya matahari, 90 persen dari panas
matahari dapat masuk ke air terbuka, yang mempercepat pemanasan global.
Perubahan
dalam lapisan es Arktik sangatlah dramatis, dimana ahli iklim mengatakan bahwa
hanya 10 persen dari es yang ada sekarang adalah es yang lebih tua dan tebal,
sementara lebih dari 90 persennya adalah es yang baru terbentuk dan tipis.
Perubahan
Arktik lainnya adalah mencairnya lapisan es, yang umumnya merupakan lapisan
beku di atas Bumi yang berisi simpanan metana. Mencairnya lapisan es tersebut
di tahun-tahun belakangan ini telah menyebabkan gas metana terlepas sehingga
jumlahnya di atmosfer telah naik dengan tajam sejak tahun 2004. Pemanasan
global lebih jauh akan melampaui kenaikan 2 derajat Celcius yang dapat
menyebabkan miliaran ton metana dilepaskan ke dalam atmosfer yang dapat
mengantar kepunahan masal bagi kehidupan di planet ini.
Karena
lapisan es raksasa dari Greenland dan Kutub Selatan juga terus mencair, maka
bencana naiknya permukaan laut dan badai yang lebih kuat diperkirakan akan
terjadi juga.
Jika
seluruh lapisan es Kutub Selatan bagian Barat mencair, tingkat permukaan air
laut rata-rata global akan naik paling sedikit 3,3; 3,5 meter dan dapat
mempengaruhi lebih dari 3,2 miliar orang - yang merupakan setengah dari jumlah
populasi dunia - yang tinggal 200 mil dari tepi pantai. Dan para ilmuwan
Amerika dari Pusat Data Es dan Salju Nasional sekarang mengatakan bahwa jika
semua Kutub Selatan mencair, tingkat permukaan air laut bisa naik ke tingkat
yang jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan, sebagian bahkan mengatakan akan
mencapai 70 meter, yang artinya lebih mematikan bagi semua kehidupan di Bumi.
(Jurnal Atani Tokyo Global Warming).
c. Daratan Tenggelam dan
Pengungsi Iklim
Masalah
berikutnya adalah menghadapi pengungsi-pengungsi akibat perubahan iklim dari
tenggelamnya daratan. Sekarang ini, setidaknya 18 pulau telah tenggelam
sepenuhnya di seluruh dunia, dengan lebih dari 40 negara pulau lainnya terancam
oleh naiknya permukaan air laut. Sebuah laporan dari Organisasi Internasional
untuk Migrasi menyatakan bahwa mungkin ada 200 juta, atau bahkan hingga 1
miliar orang yang akan menjadi pengungsi iklim pada tahun 2050, atau dalam masa
hidup kita.
Ini
adalah orang-orang yang harus meninggalkan pulau atau rumah-rumah pantai mereka
karena naiknya permukaan air laut atau mencairnya lapisan es yang menyebabkan
seluruh komunitas atau negara tenggelam dan ambruk.
d. Mundurnya Gletser dan
Kekurangan Air
Hampir
semua gletser di Bumi akan hilang dalam beberapa dasawarsa ini, membahayakan
kelangsungan hidup lebih dari 2 miliar manusia.
Satu
miliar manusia akan menderita dampak dari kemunduran gletser Himalaya yang
sudah berlangsung dengan gerakan yang lebih cepat daripada tempat lain di
dunia, dengan dua pertiga wilayah ada lebih dari 18.000 gletser yang mengalami
kemunduran. Dampak awal dari pencairan gletser adalah banjir yang merusak dan
tanah longsor.
Ketika
kemunduran es gletser berlanjut, hujan berkurang, kekeringan menghancurkan dan
kekurangan air adalah akibatnya.
e. Zona Lautan Mati
Perubahan
iklim menciptakan wilayah lautan yang dikenal sebagai zona mati yang sekarang
jumlahnya lebih dari 400. Peningkatan ini disebabkan oleh pembuangan pupuk dan
yang paling besar berasal dari peternakan sehingga menyebabkan kekurangan
oksigen yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan.
f. Suhu Terpanas
Dasawarsa
yang lalu paling sedikit terjadi dua kali rekor rata-rata suhu terpanas tahunan
yang pernah dicatat dalam sejarah planet kita. Tahun 2003, suatu rekor
gelombang panas menghantam Eropa yang merenggut korban puluhan ribu nyawa.
Gelombang panas juga membuat kebakaran hutan terburuk dalam sejarah Australia.
g. Peningkatan Badai
Intensitas
dan lamanya angin topan dan badai tropis tercatat meningkat sebesar 100% selama
lebih dari 30 tahun yang lalu, dan para ilmuwan di Institut Teknologi
Massachusetts (MIT) di AS mengatakan hal itu mungkin saja karena peningkatan
suhu di lautan berhubungan dengan iklim.
h. Lenyapnya Margasatwa
Para
ahli ekologi terkemuka mengatakan bahwa penyusutan margasatwa karena punahnya
spesies begitu cepat sehingga tidak ada perbandingannya di zaman modern ini.
Para ilmuwan juga meramalkan bahwa 16.000 jenis spesies di Bumi terancam akan
punah 100 kali lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
i. Kekeringan dan
Penggurunan
Di
Nepal dan Australia, kebakaran hutan tahun ini dipercepat oleh kekeringan. Di
Afrika, orang-orang Somalia, Ethiopia, dan Sudan, hanyalah sedikit contoh yang
digoncang oleh kekeringan. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, penggurunan,
yang sering terjadi karena penebangan pohon yang terlalu banyak dan kerusakan
yang timbul karena kegiatan seperti penggembalaan ternak, berdampak pada
kesejahteraan lebih dari 1,2 miliar orang di lebih dari 100 negara yang
terancam.
Persediaan
air segar yang berharga juga mengering, seperti perairan di kota-kota utama
Beijing, Delhi, Bangkok, dan puluhan wilayah lainnya seperti bagian Barat Laut
Amerika Serikat. Sementara sungai-sungai Gangga, Jordan, Nil, dan Yangtze sudah
berkurang selama bertahun-tahun.
Kekeringan
terburuk di China selama lima dasawarsa ini, panen-panen penting gagal di
sedikitnya 12 provinsi bagian utara, merugikan negara itu hingga miliaran
dollar AS untuk membantu para petani yang merugi akibat kekeringan.
j. Kesehatan Manusia
Menurut
penelitian dari Swedia, perubahan iklim sudah bertanggung jawab atas 315.000
kematian per tahun, dengan 325 juta orang lainnya yang terkena dampak parah.
Ini menambah kerugian ekonomi sebesar US$125 miliar setiap tahun. Yang paling
terkena dampak buruk adalah negara-negara berkembang di Afrika, serta wilayah
lain yang sangat terancam di Asia Selatan dan negara-negara kepulauan kecil.
Demikian beberapa penjelasan mengenai dampak dari perubahan iklim saat ini. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment