Menurut Winkel (dalam M.Sobry,2013:31), pembelajaran
adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar
peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperan
terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta
didik. Rangkaian kejadian ini merupakan proses interaksi antara peserta didik
dengan peserat didik lainnya dan interaksi terhadap pengajar.
Pembelajaran
menurut Dimyati dan Mujiono (dalam M.Sobry, 2013:31) adalah kegiatan yang
ditujukan untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah
usaha-usaha yang terencana dalam manipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi
proses belajar dalam diri siswa. Jadi pembelajaran merupakan kegiatan yang
memfokuskan peran siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Beberapa ahli lain juga
mengemukakan pendapatnya tentang pembelajaran. Berikut pendapat tentang
pembelajaran menurut beberapa ahli (dalam Sobry 2013:31) :
1) Pembelajaran adalah upaya yang dilaukan untuk membelajarkan siswa
(Iskandar ,1995).
2) Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan pebelajar dengan
langkah-langkah sitematis (Degeng, 1993).
3) Pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membantu siswa atau anak
didik, agar mereka dapat belajar sesuai minatnya (Agus N.Cahyo, 2013).
Dari
pendapat beberapa ahli di atas, maka pembelajaran dapat dikatakan sebagai upaya
sadar dari guru yang dengan sengaja dilakukan dengan tujuan supaya terjadi
proses belajar pada diri siswa. Sebagai suatu upaya dari guru secara sadar,
maka pembelajaran ini dilakukan melalui suatu langkah-langkah dan teknik
tertentu dengan sitematis untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Sebagai
kegiatan dengan langkah-langkah sistematis berarti dapat dikatakan pula bahwa
dalam pembelajaran ada tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi atau
refleksi perbaikan.
M.
Sobry (2013:31-32) berpendapat bahwa inti dari pembelajaran itu adalah segala
upaya yang dilakukan oleh guru atau pendidik agar terjadi proses belajar pada
diri siswa. secara implisit, di dalam pembelajaran, ada kegiatan memilih,
menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang
diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan cara-cara untuk mencapai tujuan dan
berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan materi pelajaran,
menyampaikan materi pelajaran dan mengelola pembelajaran.
Menurut
Trianto (2009:17) pembelajaran adalah usaha dari guru untuk mengarahkan
siswanya pada proses belajar dan mengarahkan siswanya untuk berinteraksi dengan
sumber-sumber belajar lainnya. Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari
seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi
(transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang ditetapkan
sebelumnya.
Lindgren
(1976) dalam M.Sobry (2003:32-33), menyebutkan bahwa fokus pembelajaran
mencakup tiga aspek , yaitu : (1) siswa; siswa merupakan faktor yang paling
penting sebab tanpa siswa tidak aka nada proses belajar. (2) Proses belajar;
proses belajar adalah apa saja yang dihayati siswa apabila mereka belajar. (3)
Situasi belajar; situasi belajar adalah lingkungan tempat terjadinya proses
belajar dan semua faktor yang mempengaruhi proses belajar seperti pendidik,
kelas, dan interaksi di dalamnya.
Dalam
proses pembelajaran, kedudukan guru sudah tidak dapat lagi dipandang sebagai
penguasa tunggal, tetapi dianggap sebagai manage
of learning (pengelola belajar) yang perlu senantiasa siap membimbing dan
membantu para siswa. Peran guru berubah dari penyampai dan sumber utama
pengetahuan menjadi fasilitator, pelatih, kolaborator dan mitra belajar. Dari
mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran menjadi lebih banyak
memberikan alternative dan tanggung jawab kepada setiap siswa. Kemudia peran
siswa dari penerima informasi pasif menjadi partisipan aktif, dari
mengungkapkan kembali materi menjadi menghasilkan pengetahuan dan dari
individual menjadi kolaboratif dengan siswa lainnya .
Oemar
Hamalik (1999) dalam M.Sobry, (2003:32-33) menjelaskan tiga ciri khas yang
terkandung dalam pembelajaran. Ciri khas tersebuat sebagai berikut :
1) Rencana, ialah penataan ketenangan, material, dan prosedur,
yang merupakan unsur-unsur dari pembelajaran.
2) Kesalingketergantungan,
antara unsur-unsur pembelajaran yang serasi dalam
suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing memberikan
sumbangannya kepada system pembelajaran.
3) Tujuan, pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara system yang dibuat oleh
manusia dan system yang alami.
Sumber :
Trianto. (2002). Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Pranada Media Group.
Sutikno, M.
Sobry. (2013). Belajar Dan Pembelajaran. Lombok
: Holistica Lombok.
0 comments:
Post a Comment